Minggu, 06 Agustus 2017

OPTIMIS


OPTIMIS

Takwa sebagai solusi
Diantara ayat alqur’an yang menyeru kita untuk optimis adalah janji Allah memberikan solusi bagi orang yang bertakwa

Apapun permasalahn kita jikalau didakam hati kita ada ketakwaan maka pastilah Allah akan memberikan solusi. Dan bagaimana pun berat masalah yang kita hadapi jika kita bertawakkal kepada Allah maka Allah itu sudah mencukupi

Ada banyak kisah yang menarik untuk kita cermati.
 Dahulu ada seorang tambal ban yang bercita-cita menunaikan ibadah haji bersama istrinya. Secara nalar ini tidak mungkin mengingat penghasilan tukang tambal ban tersebut hanya untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari sedangkan untuk menunaikan ibadah haji dibutuhkan uang berjuta-juta,akan tetapi. Tukan tambal ban tersebut tetap optimis, berpegang kepada Allah. Ia selalu berdoa  memohon kepada Allah agar bisa menunaikan ibadah haji

Pada suatu malam ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya,ia datang untuk meminta tolong kepada tukang tambal ban tersebut untuk menambal ban mobilnya yang bocor dan semua tukang tambal ban tidak mau melayaninya karna sudah larut malam. Karna merasa iba kepada orang itu maka tukan tambalban tersebut mau menolongnya. Ia segera mengambil peralatan yang diperlukan.setelah selasai pemilik mobil tersebut menanyakan berapa harganya.Berapa harganya? Mungkin kalau dia bukan orang yang bertakwa maka ia akan mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan meminta upah 2 kali lipat dari biasanya atau bahkan lebih. Akan tetapi tidak, ternyata ia menghargai jasanya seperti biasanya.pemilik mobil itu menyodorkan uang seratus ribu sedangkan harga untuk tambal ban sepuluh ribu . karena tukang tambal itu tida memiliki kembalian dan hari sudah larut malam maka dipersilahkan orang tersebut membawa uang itu kembali ‘’ Besok kalau kebetulan lewat sini saja bapak membayarnya’’.

Seperti itulah perbuatan orang yang bertakwa. Ia mendasarkan perbuatannya bukan semata-mata untuk uang . dibalik kerjanya menambal ban ia juga memiliki niat yang tulus yaitu membantu orang lain

Suatu saat pemilik mobil itu dating kembali kepada tukang tambal ban. Ia membayar hutangnya,sepuluh ribu rupiah. Ternyata pemilik mobil itu adalah orang yang baik hati. Ia tidak melupakan hutangnya kepada tukang tambal ban. Setelah hutangnya dilunasi pemilik mobil tersebut menanyakan obsesi tukan tambal ban tersebut . tukang tambal ban berkata dengan sejujrnya bahwa ia memiliki obsesi untuk menunaikan ibadah haji bersama istrinya. Ternyata pemilik mobil tersebut bersedia membantu tukan tambal ban itu untuk mewujudkan obsesinya .ia bersedia membiayai ongkos naik haji tukang tambal ban tersebut bersama istrinya. Mengapa demikian ia berbaik hati? Karna  ternyata dimalam hari saat ia meminta pertolongan agar tukang tambal ban untuk menambalkan bannya yang bocor ternyata ia sedang dalam perjalanan untuk mengajukan tender. Jika dia terlambat maka tidak mungkin baginya memenangkan tender. Dan dengan pertolongan tukang tambal ban tersebut ia bisa ikut tender dan berhasil memenangkannya . sebagai rasa syukur maka orang tersebut mau membiayai ongkos naik haji bersama istrinya
Betapa banyak orang secara perekoomian lebih mapan dari pada tukang tambal ban tersebut tetapi sangatlah susah untuk menunaikan ibadah haji. Bahkan orang yang sudah mampu untuk melakukannya pun tidak segera melaksanakannya dengan pertimbangan Ia masih butuh banyak uang untuk biaya hidup. Dimanakah ketakwaannya? Kenapa berat untuk melaksanakan perintah Allah?
Jadikanlah takwa sebagai bekal dalam mengarungi perjalanan didunia ini karena ketakwaan adalah bekal hidup.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar