Takwa sebagai solusi
Diantara
ayat alqur’an yang menyeru kita untuk optimis adalah janji Allah memberikan
solusi bagi orang yang bertakwa
Apapun
permasalahn kita jikalau didakam hati kita ada ketakwaan maka pastilah Allah
akan memberikan solusi. Dan bagaimana pun berat masalah yang kita hadapi jika
kita bertawakkal kepada Allah maka Allah itu sudah mencukupi
Ada
banyak kisah yang menarik untuk kita cermati.
Dahulu ada seorang tambal ban yang
bercita-cita menunaikan ibadah haji bersama istrinya. Secara nalar ini tidak
mungkin mengingat penghasilan tukang tambal ban tersebut hanya untuk mencukupi
kebutuhannya sehari-hari sedangkan untuk menunaikan ibadah haji dibutuhkan uang
berjuta-juta,akan tetapi. Tukan tambal ban tersebut tetap optimis, berpegang
kepada Allah. Ia selalu berdoa memohon
kepada Allah agar bisa menunaikan ibadah haji
Pada
suatu malam ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya,ia datang untuk meminta
tolong kepada tukang tambal ban tersebut untuk menambal ban mobilnya yang bocor
dan semua tukang tambal ban tidak mau melayaninya karna sudah larut malam.
Karna merasa iba kepada orang itu maka tukan tambalban tersebut mau menolongnya.
Ia segera mengambil peralatan yang diperlukan.setelah selasai pemilik mobil
tersebut menanyakan berapa harganya.Berapa harganya? Mungkin kalau dia bukan
orang yang bertakwa maka ia akan mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan
meminta upah 2 kali lipat dari biasanya atau bahkan lebih. Akan tetapi tidak,
ternyata ia menghargai jasanya seperti biasanya.pemilik mobil itu menyodorkan
uang seratus ribu sedangkan harga untuk tambal ban sepuluh ribu . karena tukang
tambal itu tida memiliki kembalian dan hari sudah larut malam maka dipersilahkan
orang tersebut membawa uang itu kembali ‘’ Besok kalau kebetulan lewat sini
saja bapak membayarnya’’.
Seperti
itulah perbuatan orang yang bertakwa. Ia mendasarkan perbuatannya bukan
semata-mata untuk uang . dibalik kerjanya menambal ban ia juga memiliki niat
yang tulus yaitu membantu orang lain
Suatu
saat pemilik mobil itu dating kembali kepada tukang tambal ban. Ia membayar
hutangnya,sepuluh ribu rupiah. Ternyata pemilik mobil itu adalah orang yang
baik hati. Ia tidak melupakan hutangnya kepada tukang tambal ban. Setelah
hutangnya dilunasi pemilik mobil tersebut menanyakan obsesi tukan tambal ban
tersebut . tukang tambal ban berkata dengan sejujrnya bahwa ia memiliki obsesi
untuk menunaikan ibadah haji bersama istrinya. Ternyata pemilik mobil tersebut
bersedia membantu tukan tambal ban itu untuk mewujudkan obsesinya .ia bersedia
membiayai ongkos naik haji tukang tambal ban tersebut bersama istrinya. Mengapa
demikian ia berbaik hati? Karna ternyata
dimalam hari saat ia meminta pertolongan agar tukang tambal ban untuk
menambalkan bannya yang bocor ternyata ia sedang dalam perjalanan untuk
mengajukan tender. Jika dia terlambat maka tidak mungkin baginya memenangkan
tender. Dan dengan pertolongan tukang tambal ban tersebut ia bisa ikut tender
dan berhasil memenangkannya . sebagai rasa syukur maka orang tersebut mau
membiayai ongkos naik haji bersama istrinya
Betapa banyak
orang secara perekoomian lebih mapan dari pada tukang tambal ban tersebut
tetapi sangatlah susah untuk menunaikan ibadah haji. Bahkan orang yang sudah
mampu untuk melakukannya pun tidak segera melaksanakannya dengan pertimbangan Ia
masih butuh banyak uang untuk biaya hidup. Dimanakah ketakwaannya? Kenapa berat
untuk melaksanakan perintah Allah?
Jadikanlah
takwa sebagai bekal dalam mengarungi perjalanan didunia ini karena ketakwaan
adalah bekal hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar